#5BukuDalamHidupku Wuthering Heights

Jumat, 15 November 2013

Judul              : Wuthering Heights
Penulis           : Emily Bronte
ISBN             : 0393978893
Tahun Terbit   : 1847
Tebal             : 464 halaman

Novel Wuthering Heights adalah salah satu novel klasik karya penulis Inggris, Emily Bronte. Saya lupa kapan tepatnya mulai bersentuhan dengan novel ini. Novel ini merupakan buku wajib baca pada semester itu. Karena tidak bisa mendapatkan versi bahasa Inggrisnya di toko buku, diambillah kebijakan dari dosen kalau kita boleh memfotokopi novel ini dari dosen. Alamak, setelah difotokopi pun, itu novel tebalnya masih membuat kita nelen ludah. 

Bahasa Inggris yang digunakan adalah bahasa Inggris klasik. Jaman dulu banget. Jadi gak heran ada perbedaan tulisan dengan tulisan bahasa Inggris sekarang. Sehingga bukan hal yang mudah bagi kami saat itu untuk bisa memahami isi dari novel tersebut.

-----000-----
Novel Wuthering Heights menceritakan tentang kisah cinta antara Heathcliff dan Catherine. Heathcliff adalah anak laki-laki yang dibawa pulang ayah Catherine dari perjalanannya. Tidak ada yang menyukai Heathcliff kecuali Catherine dan ayahnya. Singkat cerita, ayah Catherine meninggal dan yang menjadi tuan setelah kepergian ayah Catherine adalah kakak laki-laki Catherine, Hindley. Sejak saat itu, Heathcliff diperlakukan bak budak.

Hal tersebut bukan menjauh hubungan pertemanan antara Heathcliff dan Catherine, justru mereka semakin dekat. Walau Hindley sudah berusaha memisahkan mereka berdua, tapi mereka tetap bertemu diam-diam. Kedekatan itu menimbulkan benih cinta di hati keduanya. Akhir dari cerita ini tragis sekali. Yah, namanya juga kasih tak sampai ya. 
-----000-----

Novel ini bukanlah novel klasik pertama yang saya baca. Akan tetapi, novel ini menjadi sangat berkesan karena di awal membaca novel Wuthering Heights ini kita sudah dibuat penasaran terhadap ceritanya. Cerita pembukanya itu lo yang buat kita pengen tahu, sebenarnya ceritanya bagaimana sih? Kok bisa ada kejadian suara tanpa wujud? 

Begitu pula dengan latar yang digunakan, entah kenapa saya kok membayangkan rumah mereka itu berada di tempat yang mengerikan ya. Cara penceritaan latarnya bagus banget. Rasa suram dan sepi terasa sekali. Hawa kesedihan dan penasaran bisa terbangun dengan apik.

Serta saya masih ingat betul, betapa sulit saya berusaha memahami isi dari novel ini karena bahasa yang digunakan sangat rumit. Karena itu kami berinisiatif mencari novel terjemahannya. Eh, ternyata waktu itu tidak ada, jadilah kita mencari di internet. 

Setiap minggu kami mendapat tugas untuk membaca setiap bab dalam buku ini. Ehm, sebuah pekerjaan rumah yang sulit. Saya pribadi menyerah deh sebenarnya, jadi hanya baca terjemahannya saja. Dan entah kenapa novel Wuthering Heights ini menjadi semacam obat tidur bagi saya. 

Jadi begini, setiap akan membaca novel ini sesuai dengan bab yang ditugaskan. Baru mendapat satu halaman, entah kenapa mata langsung berasa mengantuk sekali. Dan pada akhirnya akan tertidur. Begitu seterusnya. Baru satu halaman sudah ngantuk Jadilah novel Wuthering Heights ini mendapat julukan sebagai obat tidur di kala itu haha.

Dan ketika saya membaca komik Topeng Kaca yang kondang itu, salah satu adegan ceritanya ada yang mengambil drama dari novel ini. Lah kok saya malah lebih cepat menangkap cerita Wuthering Heights yang diceritakan dalam bentuk komik ya. 

Menurut saya, sesulit apa pun sebuah buku untuk dinikmati, paling tidak kita sudah berusaha membaca dan memahaminya. Jika memang belum bisa dimengerti anggap saja buku tersebut tidak termasuk buku yang kita minati.

Jumlah kata : 533
Diikutsertakan dalam #5BukuDalamHidupku


Post Comment
Posting Komentar